Tuesday, July 29, 2014

Diabetes Pada Anak Anak

Badan Diabetes Dunia yaitu World Diabetes Foundation merekomendasikan untuk mencurigai diabetes pada anak bila menunjukkan tanda-tanda klinis khas 3P serta kandungan gula darah tinggi, diatas 200 mg/dl. Tanda-tanda 3P ialah :
  • polifagi (kerap makan lantaran rasa lapar yang berulang),
  • polidipsi (kerap minum lantaran rasa haus yang berulang),
  • dan poliuri (kerap kencing, terhitung mengompol saat malam hari pada anak yang umumnya telah tak mengompol).
Adapun tanda-tanda yang lain dapat juga berbentuk kesemutan, lemas, luka yang sulit pulih, atau pandangan kabur. Penyakit diabetes yang dihadapi oleh anak-anak terbagi dalam dua tipe, yakni diabetes tipe 1 (DM1) serta diabetes tipe 2 (DM2).
Seorang Anak disebutkan mengidap DM 1 (Insulin Dependent Diabetes Mellitus), bila tubuhnya membutuhkan pasokan insulin dari luar seutuhnya lantaran beberapa sel pankreas tak dapat menghasilkan hormon insulin. DM tipe 1 dikarenakan oleh aspek genetik serta pula aspek pencetus yang lain.
Pada Diabetes tipe 1 maka anak membutuhkan penyembuhan dengan injeksi insulin. Insulin diberikan untuk menangani komplikasi akut, mencegah kematian awal, kurangi resiko terjadinya komplikasi kritis, serta menunjang kesibukan sehari-harinya anak. Anak diabetes mesti memperoleh injeksi insulin seumur hidup dalam keadaan apa pun.
Sedangkan DM tipe 2 (Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus) berlangsung bila pasokan insulin di pankreas tak memenuhi hingga menyebabkan terjadinya masalah pengiriman glukosa ke semua sel tubuh, tetapi penderitanya tak bergantung seutuhnya pada pasokan insulin dari luar.
Secara mayoritas, yaitu kira-kira 90 % masalah diabetes ialah DM tipe 2. Biasanya DM tipe 2 tak dibarengi dengan tanda-tanda yang khusus, hingga banyak pasien tak menyadarinya.
Sampai sekarang, banyak yang berasumsi DM tipe 2 cuma terkena oleh mereka yang berumur lanjut, walau sebenarnya DM tipe 2 dapat menyerang remaja juga anak-anak. Pola hidup yang tak sehat serta kegemukan jadi aspek terpenting pemicu terjadinya DM2.
Penyakit Diabetes pada anak dapat mengakibatkan komplikasi akut serta kritis. Komplikasi akut yang bisa berbuntut pada kematian pasien ialah hiperglikemi lantaran diabetes belum diobati dan hipoglikemi lantaran penyembuhan yang terlalu berlebih. Komplikasi kritis ialah kelainan pembuluh darah besar di jantung serta otak maupun pembuluh darah kecil pada mata, ginjal, serta serabut saraf.
Situasi Hiperglikemi dapat mengakibatkan anak senantiasa lapar, kerap kencing, dehidrasi, lemah, kejang, penurunan kesadaran, serta wafat mendadak. Hipoglikemi kerap bikin anak emosional, capek, keringat dingin, pingsan, serta rusaknya sel permanen hingga mengganggu manfaat organ serta sistem tumbuh kembang anak.
Penyakit jantung koroner, gagal ginjal, kebutaan, mati rasa, atau wafat di umur dewasa muda adalah komplikasi kritis diabetes yang umumnya berlangsung sesudah anak jadi remaja.
Ada beberapa langkah yang dapat dikerjakan untuk mencegah si kecil dari diabetes, salah satunya : mengaplikasikan gaya hidup sehat, mengatur pola makan yang seimbang serta tak terlalu berlebih gula, kurangi makanan junk food serta minuman bersoda, dan sampaikan si kecil untuk teratur olahraga dengan cara teratur.
Yang tak kalah penting ialah kaum orang tua penting memberikan teladan serta ide untuk si anak bagaimana menjaga kesehatan tubuh, serta tak mengonsumsi beragam macam makanan apa pun terlalu berlebih.
Untuk informasi lainnya mengenai diabetes dapat mengunjungi situs obat diabetes herbal